Header

Desember 31, 2010

Dari Mana Munculnya Ingus?

Dari Mana Munculnya Ingus?


Jakarta, Saat orang terkena flu pasti merasa tidak nyaman dengan hidungnya karena hidung menjadi berlendir atau ingusan. Tapi ingus terbentuk bukan hanya saat flu saja, tapi juga dipengaruhi oleh beberapa sebab. Mau tahu apa saja yang menyebabkan ingus?

Ingus umumnya dihasilkan oleh lapisan sel pada saluran sinus. Rata-rata tubuh memproduksi 1-2 liter ingus per hari. Ini untuk menjaga membran nasal tetap lembab, selain itu ingus juga untuk melawan infeksi dan iritasi.

Seperti dikutip dari eHow, Jumat (7/8/2009), ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang memiliki ingus berlebih, yaitu:

Infeksi
Ingus yang dihasilkan secara normal dihubungkan dengan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi. Ini juga merupakan suatu cara untuk menyingkirkan benda asing yang mungkin bisa menyebabkan infeksi. Tubuh cenderung untuk merangsang produksi ingus dan mempertinggi pertahanan terhadap serangan hebat menular dari benda-benda yang dirasakan asing oleh tubuh.

Iritasi dan polusi
Terkena paparan asap, debu dan gas yang menyengat seperti sulfur dioksida dan nitrogen dioksida menyebabkan ingus menetes secara berlebihan. Ini juga yang mengakibatkan pembengkakan dari saluran nasal dan rhinitis.

Reaksi dari makanan
Mengonsumsi makanan sehari-hari yang terlalu pedas atau menyengat menyebabkan ingus tidak terkontrol. Reaksi terhadap suatu alergi dari makanan tertentu menghasilkan kekakuan nasal dan ingus turun dari hidung ke tenggorokan. Mengonsumsi susu dan produk telur bisa memperburuk gejala alergi makanan tersebut. Mengonsumsi secara terus menerus makanan yang alergi akan memicu produksi ingus berlebih.

Faktor lingkungan
Hidup pada daerah yang kering atau lingkungan yang terlalu dingin, juga bisa memicu produksi ingus yang berlebih. Akibatnya ingus bisa menetap pada tenggorokan yang akan menjadi tempat yang ideal untuk berkembang biak bakteri atau virus patogen.

Kebiasaan tidak sehat
Kebiasaan ini meliputi merokok dan mengonsumsi alkohol. Asap rokok, alkohol dan kafein bisa mengakibatkan iritasi dan peradangan pada membran sehingga meningkatkan pengeluaran ingus.

Sekarang Anda sudah tahu apa yang bisa menyebabkan ingus berlebihan atau kadang tidak terkontrol.
(Vera Farah Bararah - detikHealth)

Membedakan Ingus

Membedakan Ingus Biasa dan Ingus yang Terinfeksi

Jakarta, Ingus yang keluar dari hidung tidak hanya muncul saat orang pilek. Tapi beberapa kondisi lain seperti alergi atau trauma juga memicu keluarnya ingus. Ingus bisa dibedakan apakah itu ingus biasa atau ingus yang mengandung infeksi.

Ingus umumnya dihasilkan oleh lapisan sel pada saluran sinus. Cairan ini berfungsi untuk menjaga membran nasal (hidung) tetap lembab, serta berguna untuk melawan infeksi dan iritasi.

Ingus yang muncul tidak hanya disebabkan oleh infeksi. Beberapa kondisi lain juga bisa memicu timbulnya ingus seperti alergi, trauma (benturan), iritasi atau terpapar polusi udara, penggunaan obat yang disemprotkan ke hidung atau adanya masalah pada anatomi bagian hidung.

Dr Jennifer Shu dari Children's Medical Group mengungkapkan perbedaan ingus biasa dan ingus yang terinfeksi seperti dikutip dari CNN, Kamis (30/12/2010):

1. Jika ingus yang muncul akibat alergi, trauma (benturan), iritasi atau terpapar polusi udara, penggunaan obat semprot atau masalah anatomi hidung, maka tidak mengandung infeksi bakteri, virus atau mikroorganisme lainnya.

2. Ingus yang muncul tidak berwarna atau bening adalah bukan jenis ingus infeksi.

3. Jika lendir di hidung berwarna kuning, hijau atau cokelat, hal ini bisa menjadi tanda adanya infeksi di saluran pernapasan bagian atas.

4. Debit atau volume ingus yang keluar bisa menjadi tanda infeksi sinus yang disebabkan oleh bakteri. Kalau jumlahnya banyak dan sering itu pertanada ada infeksi.

5. Ingus yang mengandung bakteri biasanya disertai dengan sakit kepala, nyeri di bagian wajah terutama ketika sedang membungkuk, demam, bau mulut, tidak bisa mencium bau-bauan, gangguan telinga atau batuk yang terus menerus.

Pada infeksi bakteri umumnya berlangsung lebih dari 7 hari serta lendir yang keluar lama kelamaan justru memburuk. Jika disebabkan oleh bakteri, maka dibutuhkan bantuan antibiotik untuk menyembuhkan tapi tidak untuk infeksi virus.

"Tapi sebagian besar infeksi ini disebabkan oleh virus flu yang bisa hilang dalam waktu 7-10 hari, atau bisa juga akibat infeksi bakteri," ujar Dr Jennifer Shu dari Children's Medical Group.
(Vera Farah Bararah - detikHealth)